Ini adalah sedikit dari kata kata Bung Karno yang di buat oleh beliau untuk mengkobarkan semangat rayat indonesia pada masa penjajahan atau setelah masa penjajahan untuk membangun Ibu Pertiwi ini. yaitu negara Indonesia, agar menjadi negara yang maju dan menjadi negara yang besar dari pada negara lain di dunia ini. Dari kata kata yang diucapakan oleh Bung Karno kita harus memperjuangkan negara ini agar tidak menjadi budak negara negara pesemakmuran. Kita sebagai penerus Bung Karno kita harus kobarkan semangat api kita jangan sampai kobaran api itu padam jaga terus bangsa ini sebagai bangsa yangs hebat.
Merdeka. . . . . . ! ! ! ! !
1. "Tuhan menciptakan bangsa untuk maju melawan
kebohongan elit atas, hanya bangsanya sendiri yang
mampu merubah nasib negerinya sendiri."
2. "Aku tinggalkan Kekayaan alam Indonesia, biar semua
negara besar dunia iri dengan Indonesia, dan aku
tinggalkan hingga bangsa Indonesia sendiri yang
mengolahnya."
3. "Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan
yang dalam."
4. “Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus
menjadi Gitamu : “Innallahu la yu ghoiyiru ma bikaumin,
hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim”. ” Tuhan tidak merobah
nasibnya sesuatu bangsa sebelum bangsa itu merobah
nasibnya” [Bung Karno, Pidato HUT Proklamasi, 1964]
5. "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati
jasa pahlawannya." [Ir. Soekarno, Pidato Hari Pahlawan 10
November 1961].
6. "Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita
masih hidup dimasa pancaroba. Jadi tetaplah bersemangat
elang rajawali."
7. "Gantungkan cita-cita mu setinggi langit! Bermimpilah
setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di
antara bintang-bintang."
8. "Laki-laki dan perempuan adalah seperti dua sayap dari
seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka
terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-
tingginya; Jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka
tak dapatlah terbang burung itu sama sekali."
9. "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah,
perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu
sendiri."
10. "Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut
semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan
kuguncangkan dunia"
11. "Merdeka hanyalah sebuah jembatan, Walaupun
jembatan emas.., di seberang jembatan itu jalan pecah dua:
satu ke dunia sama rata sama rasa.., satu ke dunia sama
ratap sama tangis!"
12. "Orang tidak bisa mengabdi kepada Tuhan dengan
tidak mengabdi kepada sesama manusia.. Tuhan
bersemayam di gubuknya si miskin."
13. "Apakah kelemahan kita adalah kurang percaya diri
sebaga bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak
luar negeri dan kurang mempercayai satu sama lain,
padahal kita ini asalnya adalah rakyat gotong royong."
14. "Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa
kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya.
Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat.
Dan diatas segalanya adalah Kekuasaan Tuhan Yang Maha
Esa."
15. "Bangunlah suatu dunia dimana semuanya bangsa
hidup dalam damai dan persaudaraan."
16. "Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita
tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi
jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini
syarat itu! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka,
daripada makan bestik tapi budak." [Bung Karno, Pidato
HUT Proklamasi].
17. "Aku lebih suka lukisan samudra yang gelombangnya
menggebu-gebu daripada lukisan sawah yang adem ayem
tentram."
18. "Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa
dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di
gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai! Berjuanglah terus
dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat." [Ir.
Soekarno, Pidato HUT Proklamasi].
19. "Apabila dalam di dalam diri seseorang masih ada rasa
malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka
jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya
ia dengan kemajuan selangkah pun."
20. "Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta.
Masa yang lampau sangat berguna sebagai kaca benggala
daripada masa yang akan datang."
21. “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa
untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku
berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. [Ir.
Soekarno, Pidato HUT Proklamasi 1956]
22. "Apakah kita mau Indonesia merdeka, yang kaum
Kapitalnya merajalela ataukah yang semua rakyatnya
sejahtera, yang semua cukup makan, cukup pakaian, hidup
dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi
yang cukup memberi sandang dan pangan?" [Ir. Soekarno
Pidato lahirnya Pancasila 1 Juni 1945]
23. "Gemah ripah loh jinawi, tata tentram kerta raharja,
para kawula iyeg rumagang ing gawe, tebih saking laku
cengengilan adoh saking juti. Wong kang lumaku dagang,
rinten dalu tan wonten pedote, labet saking tan wonten
sansayangi margi. Subur kang sarwa tinandur, murah kang
sarwa tinuku. Bebek ayam raja kaya enjang medal ing
panggenan, sore bali ing kandange dewe-dewe. Ucapan-
dalang dari bapaknya-embahnya-buyutnya-canggahnya,
warengnya-udeg-udegnya gantung siwurnya. Bekerja
bersatu padu, jauh daripada hasut, dengki, orang
berdagang siang malam tiada hentinya, tidak ada halangan
di jalan. Inipun menggambarkan cita-cita
sosialisme." [Bung Karno, Pidato Hari Ibu 22 Desember
1960].
24. " Walaupun jembatan emas di seberang jembatan itu
jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa.. satu
ke dunia sama ratap sama tangis.."